Setiap akhir bulan bagi pekerja swasta atau setiap tutup buku keuangan perbulan bagi pengusaha, bahkan setiap tgl 1 bagi ASN hari yang di nantikan.
Gaji selalu diharapkan untuk mengisi dompet anda yang sudah terkuras habis. Tetapi tanpa sadar gaji hanya numpang lewat semata. Tanpa anda sadari anda mengeluarkan banyak uang bahkan sekedar menabung saja susah.
Sebelum menyesal apabila sikap kita tidak berubah hingga tua nanti sengsara tidak ada uang lebih baik ditabung atau penggunaanya sesuai kebutuhan.
Jangan bersikap bodoh amat pada keuangan karena keuangan merupakan sesuatu yang krusial yang berada di quadrant pertama di dalam kehidupan di dunia ini.
Salah satu penyebab utama dari keuangan anda begitu cepat habis dan tidak teratur adalah menyepelehkan pengeluaran kecil yang di anggap sebagai biaya tak terduga yang justru biaya tak terduga ini menghasilkan banyak pengeluaran dikit-dikit lama-lama menjadi bukit.
Contoh-contoh biaya tak terduga yang sering kita lupa dan tidak mencatatnnya :
1. Biaya Transportasi
Mempunyai kendaraan memang sangat mempermudahkan kita kemana kita pergi. Yang menjadi permasalahan kita sering mengisi bensin kendaraan jarang sekali kita lakukan pencatatan. Bila dihitung-hitung
Lebih tidak terkontrol lagi ketika kita tidak punya kendaraan menggunakan kendaraan umum keluar kota biasanya biaya tak terduga dari transportasi sangat mengurangi isi dompet apabila kita tidak melakukan pencatatan. Mulai sekarang biasakam lakukan pencatatan ya karena sudah banyak aplikasi menggunakan gadget yang disediakan secara gratis.
2. Biaya Makan diluar (selain catering bulanan)
Bagi seorang anak kost atau seorang pekerja yang menuntut untuk makan diluar maka perlu berhati-hati dalam menggunakan keuangan anda. Sebab biasanya kita apabila sudah makan di warteg langganan terkadang lupa bila hutang menumpuk apabila dibayar bulanan.
Saat dalam perjalanan keluar kota atau sekedar jalan - jalan biasanya tak lepa dari mampir ke warteg, rumah makan, kantin bahkan makan di warung tenda pinggir jalan yang sangat menggiurkan namun buat kita terbuai hingga menjadi boros.
Ini perlu diingatkan dan dipahami kita tidak pernah tahu kebutuhan mendadak dan sangat penting lainya bahkan terjadi dikemudian hari
3. Belanja sedikit-sedikit (Eceran) Vs Sekaligus banyak untuk satu bulan di warung kelontong (Grosir)
Dengan adanya warung mempermudahkan kita belanja sewaktu-waktu kita inginkan. Warung biasanya memang murah tetapi lebih murah lagi apabila kita belanja di toko kelontong bila buat belanja bulanan.
Bila dihitung-hitung pembelihan sekaligus banyak kita mendapatkan harga grosir seperti contoh shampoo mandi apabila beli satuan bisa terhitung Rp. 1000,- per sachet sedangkan apabila membeli secara grosir bisa Rp. 500,-. (Kisaran harga saat ini) Contoh lagi apabila kita membeli gula putih Harga 1/4 Rp. 4000,- sedangkan per kg Rp. 12.000,- (kisaran harga sekarang) sangat berbeda harganya bukan. Itu baru 2 jenis barang belanjaan apabil kita punya 10 barang belanjaan per satu jenis item hemat Rp. 2000,- x 10= Rp. 20.000,- selisihnya sedangkan kita juga belanja eceran perhari bisa mencapai 2 kali ke warung sudah berapa perbedaanya.
Tanpa terasa bisa jadi keuangam bocor melalui celah yang kita anggap biasa-biasa saja padahal pengaruhnya luar biasa.
4. Tutup lobang gali lobang
Hutang bisa kita gambarkan seperti sisi mata pisau. Disisi lain kita butuh ketika kita mengalami kesulitan uang disisi lain apabila kita lalai dan tidak mampu membayarnya maka menjadi momok tersendiri bunganya semakin lama makin naik.
Solusinya biasanya meminjam lagi ke tempat lain yang kita kira menyelesaikan permasalahan padahal memperburuk masalah. Hutang yang satu tertutupi dan yang satu terbuka. Lebih baik fokus untuk menyelesaikan satu-satu.
Di atas adalah uraian berdasarkan pengalaman penulis apabila bermanfaat silahkan share artikel ini agar bermanfaat bagi saudara kita yang lain. Salam sukses
baca Juga : Cara Pasif Income
Tags:
Wirausaha