Setiap manusia pasti menginginkan kehidupan ini sukses dan tercapai segala apa yang diharapkan. Tuntutan kesuksesan selain dari diri sendiri, terkadang keinginan kita dibarengi dengan keinginan orang tua, pasangan kita, maupun ambisi untuk menunjukan kita bisa sukses seperti mereka. Banyak cara menuju kesuksesan yang ingin kita raih, kerja keras merupakan suatu hal yang meski kita lakukan. Kita beranggapan satu-satunya jalan yaitu kerja keras tanpa mengenal bosan.
Saya sendiri kurang
begitu setuju semua keinginan selalu dibarengi kerja keras, sebab kerja keras
saja tidak cukup tanpa ada faktor lainya.
Kita melihat orang-orang sukses memang mempunyai usaha lebih untuk meraihnya, terlebih keberuntungan saja tidak semudah itu untuk mendapatkanya. Apalagi keberuntungan yang menunggu keajaiban dating juga tidak disarankan, tanpa adanya ihtiar dan doa yang saling berbarengan dalam mewujudkan sebuah impian. Jadi, kedua hal di atas bekerja keras saja tidak cukup dan meraih impian dengan menunggu keajaiban duduk manis sesuatu hal yang salah.
Bagiamana kita menginginkan diri kita sukses, meskipun
penulis sendiri masih merangkak meraih kesuksesan.
Cara mewujudkan sebuah kesuksesan tidak bisa terlepas dari pola pikir kita dari sesuatu yang kita ingin raih. Misalnya anda ingin sesuatu hal, namun tidak terwujud atau belum terwujud. Sekali lagi jangan menyalahkan takdir dan lingkungan yang tidak mendukung.
Kemunkinan ada pada diri kita. Banyak macamnya kegagalan menurut kita belum tentu
dipandang orang lain. Persepsi diri kita menilai tidak seobjektif ketika orang
lain menilai dari sudut pandang yang berbeda. Ada berbagai hal yang perlu kita
analisa, kita pelajari apa yang menjadi penyebab kegagalan tersebut.
Ada teman saya, kalau saya perhatikan dari keuangan lumayan bagus dan tertata dengan rapi, dari karir sangat membuat orang lain iri, dari asmara ia sangat bahagia di dalam kehidupan keluarganya.
Apakah dia merasa sukses?, dia menjawab belum sukses karena belum mendapatkan
impian yang lain yang belum ia raih. Nah, bener kan bahwa kesuksesan terkadang
bukan dari kita sendiri yang merasa dan tak pernah ada ujungnya. Jadi, definisi
sukses ini menurut orang lain begitu luas atau bisa jadi karena lupa dengan apa
yang diberi kenikmatan dari Tuhan.
Pada prinsipnya sesuatu hal yang ingin kita raih apabila kita begitu berharap dan terjadi kegagalan diri kita akan kecewa.
Saya pernah merasakan sendiri bagaimana impian yang saya harapkan begitu gagal saya sedih, hancur dan menyalahkan diri sendiri. Apakah bijak bila kita menyalahkan diri sendiri? Sedangkan diri sendiri yang bertanggung jawab ya kita, kan diri kita bukan orang lain.
Yang bijak bagaimana melihat apa
permsalahan yang menyebabkan belum bisa meraihnya. Ada yang bilang bermimpi jangan
terlalu tinggi nanti jatuh sakit. Kalau sekedar bermimpi tinggi sukses tidak
apa-apa, tetapi mindset kita bagaimana ketika kita pada titik kesulitan dalam
hidup.
Hidup ini apa yang kita inginkan jangan terlalu banyak ambisi, walaupun kalimat ini kadang menjadi ambigu atau bingung kita kok gk boleh semangat. Bukan begitu, jadi maksud saya kita tetap semangat di dalam proses sekarang. Kenapa demikian?, sebab bila kita terfokus dengan sebuah proses maka impian kita akan mendekat kita bukan mengejarnya.
Belum
paham? Jadi proses sebuah menuju kesuksesan lebih terpenting ketimbang terlalu
banyak memikirkan kita sukses, ya hidup kita yang sekarang ini “present tense”.
Apapun yang kita inginkan di dalam hidup kita hanya butuh usaha dan berdoa, biar yang maha kuasa menjawab apa yang kita inginkan. Sebuah impian semakin dipaksakan semakin menjauh karena dengan kita memaksakan diri maka kita akan terjebak dari sifat memaksakan kehendak dan tak pernah bersyukur. Potensi kita luar biasa namun ingat, kita ada maha mengendalikan dala hidup. Rasa syukur atas apa yang kita miliki merupakan potensi agar kita menjadi lebih baik.
Jadi, kita bisa menarik kesimpulan “bersyukur merupakan kekuatan yang tak terhingga untuk meraih nikmat lebih” , Semoga sukses sobat.