Berbicara masalah keuangan sering kali tidak terlepas dari
hambatan yang membuat tujuan tidak tercapai. Keuangan membuat diri kita
mempunyai desakan untuk memperolehnya, sebab keuangan merupakan hal yang sangat
begitu penting di dalam kehidupan kita.
Semua kebutuhan hidup senantiasa menggunakan nilai tukar ini.
Menjadikan kita untuk belajar bagaimana caranya mengelolah keuangan dengan
baik. Orang bijak bilang kita harus memberi perhatian lebih terhadapan perihal
ini.
Seiring berjalanya waktu, kita punya impian memiliki sesuatu
hal contohnya kebutuhan tersier. Nah, dalam mewujudkan hal tersebut banyak cara
yang kita lakukan untuk bisa meraihnya dengan baik dan sedikit hambatan.
Hambatan yang sering terjadi biasanya biaya tak terduga. Yang
sebelumnya sudah kita kelolah dengan baik, akibat dari biaya tersebut membuat
diri kita kesulitan mewujudkan apa yang kita inginkan.
Saya pernah mengalami, proses yang lama dalam mengingikan
impian terwujud, tetapi saya tidak memiliki apa yang saya harapkan. Dan saya
memahami penyebab utamanya saya kurang disiplin dalam mengelolah keuangan.
Sehingga, di penghujung waktu saya merasa apa yang saya lakukan sia-sia dan mencoba
berhenti dengan apa yang saya harapkan tersebut. Itu bukan keputusan yang baik,
dan sayapun mulai memperbaikinya.
Salah satu penyebab
terhambatnya dan merusak keuangan kita, yaitu :
Berhutang
Alih-alih saya ingin mencapai tujuan dan berpikir keuangan
saya sudah membaik. Seperti sebuah kapal, ada pada bagianya bocor halus dan
bisa menenggelamkan diri saya. Apapun bentuknya, sesuai pengalaman saya sendiri
pernah terjebak pada sesuatu hal yang menurut saya awalnya bagus tetapi itu
jebakan.
Saya bukan menyalahkan pemberi pinjaman, tetapi kita sebagai
manusia harus senantiasa menjaga agar tidak mudah terjebak dengan berbagai
pinjaman. Di dalam pikiran kita, kita sudah mempunyai uang padahal lama-lama
mengikis keuangan dan berakhir dengan sebuah kehancuran.
Iming-iming dengan berbagai diskon menarik, kemudahan dalam
mengakses, penggunaan kartu yang simple. Apalagi bagi kamu yang memang
benar-benar konsumtif dan sering kali mengikuti gaya hidup tanpa sebuah rem, ya
sudah tinggal tunggu waktunya. Ini pengalaman pahit saya, mari kita berbenah
menjadi lebih baik lagi.
Pemborosan
Banyak yang bilang dulu saya boros, saya merubah hidup saya ke
arah yang lebih baik. Dan, bagusnya kamu menemukan penulis yang berbicara
berdasarkan pengalaman. Jadi, percayalah sikap pemborosan sama seperti kita
menenggelamkan diri pada lautan.
Kita kesulitan mengontrol diri dari pembelian barang yang
kurang berfaedah dan fungsinya kurang mendukung dan hanya sebagai gaya hidup,
gengsi, kita rawat diri kita dengan menjauhi dari sikap pemborosan ini.
Apalagi bagi kamu yang sukanya Outfit terbaru, menurut saya
gunakanlah yang sesuai dengan kemampuan dan tak harus selalu up to date. So, semuanya itu ada batasan-batasan tersendiri
yang perlu kita pikirkan dengan baik dari sikap kita yang boros.
Ada tips buat kamu yang suka pemborosan buatlah tabungan atau
simpanan yang susah kita mengambilnya misalnya saja di berbagai bank ada
namanya produk Tabunganku, Lumayan
bagus produk ini untuk mengontrol sikap boros kamu.
Fasilitasnya tidak diberikan ATM, sehingga tangan kita tidak gatal untuk menarik tunai di mesin ATM. Kalau kamu mau ambil uang ya harus ke bank ke Teller, seperti kita mau buka rekening ke Cabang. Gk papa ini cara jitu supaya kita bisa belajar bagaimana menghargai uang.
Baca Juga : Agar kita bisa meraih impian